Aku Dibalik Punggungmu

Aku hanya mampu menatap punggungmu. Kita berjarak hanya satu meja, namun itu benar menggambarkan jarak kita selama ini. Dekat. Tapi bersekat.

Tahukah kamu, dibalik punggumu, tiap lima menit aku menoleh dari laptop didepanku. Berharap mungkin kamu sedang memandangku.

Tahukah kamu, dua kali aku sengaja berjalan melewatimu, untuk melirik apa yang sedangkamu kerjakan dibalik punggungmu.

Tahukah kamu, ketika kamu berjalan melangkah mendekat padaku ada sekilas doa kamu akan menyapaku.

Ah tapi tidak, tentu saja tidak. Itu kembali hanya sebuah harapan. Kamu mengambil air di kulkas dekat meja ku. Tapi tetap tanpa menyapaku. Dan ketika kamu berbalik arah, tahukah bahwa aku tetap menoleh padamu. Yang kujupai kembali hanya punggungmu.

Mungkinkah memang aku hanya ditakdirkan menatap punggungmu?

No comments:

Post a Comment