Pada Akhirnya Memang Tentang Keikhlasan

Hari ini hampir seharian kita bersama.
Tidak berdua tentu saja. Bersama beberapa kawan kita.

Dan aku hampir selalu mengulum senyum.
Hehe...
bingung rasanya mau mendeskripsikan rasaku...
aku juga tak tau, senyum ini senyum bahagia,
senyum (untuk) sabar,
atau
senyum (untuk) ikhlas,




yang pasti begini..
seharian ini pun aku hanya sering mendapati punggungmu,
sesekali memang kita mengobrol bersama,
tapi ya gitu..hanya sekilas..
tapi aku cukup tahu beberapa hal tentangmu...

dan aku jadi sadar memang benar dan pantas untuk tidak berharap padamu..
lalu aku tersenyum...

Beberapa kejadian manis, yang menurutmu mungkin biasa tapi bagiku tidak
cukuplah menjadi cerita yang menyenangkan
bahwa aku pernah mengenal dan berkawan dengan kamu,
laki-laki yang punya gaya santai tapi serius
laki-laki yang punya standar humor tinggi
laki-laki yang selalu bisa bikin ketawa :))
laki-laki yang menghargai wanita :)

Maaf ya sering merepotkanmu, dan mengganggumu

mungkin itu sengaja, dan datang dari bawah alam sadarku,
tanpa sadar rasanya aku memang terpaut padamu..

:)
dan aku memang selalu berusaha untuk tidak berharap padamu,
Mungkin jika aku dulu memutuskan berharap padamu
aku akan sakit mendengar
tentang dia-mu yang tampak membuatmu bahagia akhir-akhir ini
bahkan sampai bersiul-siul sendiri :))

dia-mu yang kamu perjuangkan khusus dan butuh waktu lama..

Tuhan memang punya cara yang indah untuk membuat cerita hidup manusia ...

ya karena pada akhirnya memang harus bicara tentang ke-ikhlasan

untukmu,
semoga kamu bahagia selalu ;)

untuk, aku...

aku tidak putus asa kok..
harapanku masih kutitipkan pada Tuhan
karena DIA lah tempat segala harapan..
semoga dikabulkan...

aamiin... :)

No comments:

Post a Comment