Aku Padamu (1)

Taukah kamu? suaraku selalu tersekat tiap bertemu denganmu.

Rasanya ingin menyapa. Tapi Aku masih sama.
Aku tidak ingin terlalu mengumbar rasa.

Aku begitu malu mengungkap rasaku. Walau hanya berupa pandangan yang dua detik lebih lama dari biasanya, atau untuk senyum yang kulemparkan untukmu.

Aku malu. Sungguh.
Walaupun selama ini aku bisa mengatasinya dan tetap tampak biasa terhadapmu.

Ya..mungkin aku hanya takut kamu bisa mengetahui perubahan sorot mataku padamu, dan mengetahui ada rasa yang berbeda dariku.

Atau mungkin aku malu tak percaya pada diriku sendiri.
Taukah kamu, betapa aku begitu tidak suka bagi mereka yang suka mengolok fisik orang.
Karena aku sendiri sering mengalami seperti itu.
Yang dulu sering membuatku kehilangan percaya diri.

Aku jelas bukan cantik jika kriteria cantik itu adalah putih, langsing dan kinyis-kinyis.*minjam istilah dosen*
Aku gendut, hitam, jerawat jadi teman akrabku yang sering merusak wajahku , berkeringat sekali-kali terutama jika habis lari. Jauh bukan dari cantik standar orang, mungkin juga standarmu juga.

Dan aku sering diolok fisiknya oleh orang-orang :( sedih rasanya. Tapi Tuhan sayang padaku. Dia memberikan keluarga dan teman yang istimewa yang mau menerimaku apa adanya.Hingga aku mampu bertahan dan belajar.

Baru-baru ini saja sih aku sudah mulai berani tampil dan percaya diri dengan aku sendiri. Yaa.karena aku terus belajar. aku tak ingin terpuruk terus dong.

Ya walau sekali-kali masih malu jadi pembawaan yang sulit ditinggalkan.

Seperti aku padamu. Ah..tapi aku malah bersyukur. Dengan masih bisa merasakan malu, aku tetap bisa mengontrol diriku sendiri. Mengontrol untuk tidak mendewakan nafsu, dan keinginan sesaat ...


Malu , seperti aku padamu. 

Nyambung next post..

No comments:

Post a Comment